Viewers

Saturday, April 19, 2014

Tsunami dan Proses Terjadinya


Tsunami, sebuah istilah yang beberapa saat lalu di Indonesia menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan saat terjadinya Tsunami dahsyat di Aceh 26 Desember 2004 jam 7.58 minggu pagi. Kejadian yang sangat mengguncang dunia, karena terjadi hampir di pesisir Asia, mulai sumatera, Thailand, India, Srilangka, Malaysia, Singapurabahkan sampai Afrika. Tsunami tersebut diawali oleh sebuah gempa berkekuatan 9.3 Scala Richter dan merupakan gempa bumi terbesar dalam 40 tahun sejarah gempa bumi di wilayah Asia.
Apakah“tsunami"itu? Apa penyebabnya? Apakah bisa di deteksi?. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya secara harafiah berartiombak besar di pelabuhan”, Tsunami sendiri bisa juga disebut sebagai sebuah gelombang yang tercipta akibat adanya gempa bumi ( tektonik maupun vulkanic) ataupun tumbukan meteor yang terjadi di lautan.
Ombak pasang ini nyaris tidak dirasakan bagi orang orang yang mungkin kebetulan berlayar di tengah lautan, namun efeknya akan sangat terasa di pesisir karena ketinggian gelombangnya akan bertambah.
90% tsunami terjadi akibat gempa laut (tektonik bawah laut) namun bisa saja terjadi oleh gempa bumi vulkanis akibat meletusnya gunung (yang terletak di tengah laut) contohnya letusan Krakatau di selat Sunda. Kecepatan gelombangtergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisamencapai ratusan kilometer per jam.
Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
c. Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
d. Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.




Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di Srilanka.

Perbedaan gelombang badai dengan tsunami
• Gelombang badai menerjang pantai dalam bentuk arus melingkar dan tidak membanjiri daerah yang lebih tinggi.
• Tsunami menerjang pantai dalam bentuk arus lurus, bagai tembok air, dengan kecepatan tinggi dan masuk jauh ke daratan.
• Dengan bentuk gelombang demikian, maka tsunami sulit dihadang, terutama dengan ketinggiannya yang mencapai belasan meter dan kecepatan ratusan kilometer per jam.

Hal - hal yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah tsunami.

Sebelum dan Saat Tsunami

a.) Nyalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempabumi di sekitar wilayah pantai.
b.) Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
c.) Jauhi pantai. Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. Apabila Anda dapat melihat gelombang, anda berada terlalu dekat. Segera menjauh.
d.) Waspada - apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai. Ini merupakan salah satu peringatan tsunami dan harus diperhatikan.
e.) Jangan Panik !

Setelah Tsunami
Apa yang dilakukan setelah terjadi tsunami
a.) Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
b.) Jauhi reruntuhan di dalam air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
c.) Utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.


Sumber:  SMP KOSGORO Labuhan Maringgai 

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes